Friday, October 31, 2014

Review Jurnal : "Analisa Dan Uji Kinerja PC Router Yang Menjalankan Protokol Routing Border Gateway Protocol (BGP) Menggunakan Zebra/Quagga"

BAB I : PENDAHULUAN
            Pada era teknologi ini, perkembangan teknologi sangat pesat. Semua lapisan masyarakat dapat mengakses internet dengan mudah dan murah. Sehingga dibutuhkan pula sebuah kendali atau kontrol agar dapat merutekan paket-paket data sehingga dapat diterima dengan kondisi baik dan benar. Namun ketika sebuah jaringan komputer semakin besar maka akan dibutuhkan pula teknik mengenai pemetaan routing secara dinamis agar dapat diandalkan pada jaringan yang kompleks. Contohnya adalah perusahaan penyedia jasa internet atau Internet Service Provider (ISP) yang membutuhkan sebuah protocol routing yang dinamis atau disebut Border Gateway Protocol (BGP).

BAB II : LANDASAN TEORI
Router
            Router adalah perlatan jaringan yang digunakan untuk memperluad atau memecah jaringan dengan melanjutkan pakret – paket dari satu jaringan logika ke jaringan lainnya. Router banyak digunakan di dalam internetwork yang besar menggunakan keluarga protocol transmission control protocol / internet protocol (TCP/IP) dan untuk menghubungkan host TCP/IP dan Local Area Network(LAN). Router bekerja pada layer jaringan(layer 3) dari medel OSI untuk memindahkan paket – paket antar jaringan menggunakan alamt logikanya.

IP Address
            IP atau internet protocol mendefinisikan bagaimana informasi dilewatkan antara satu system dengan system lain di Internet. IP address atau alamat IP adalah suatu deretan bilangan unik yang mengidentifikasikan suatu host atau komputer di Internet. Biilangan – bilangan tersebut biasanya ditampilkan dalam kelompok – kelompok yang ssipisahkan dengan titik seperti 201.145.34.56. Semua sumber daya di internet harus mempunyai IP address atau sama sekali tidak dapat hadir di internet. 

Protokol Jaringan
            OSI adaah layer yang diciptakan oleh International Standard Organization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standar ini dikembangkan untuk industry komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien. Terdapat tujuh layer pada model OSI, setiap layer bertanggung jawab secara khusus pada proyek komunikasi data. Misal, satu layer bertanggung jawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggung jawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung.

Protokol dalam jaringan
    o Packet Exchange
    o NetBIOS Extended User Interface (NetBEUI)
    o TCP/IP

Prinsip Dasar Routing
            Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya. Routerrouter yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari system ke system lain. Proses routing dilakukan secara hop by hop.

BAB III : TEORI DASAR ROUTING DINAMIS BORDER GATEWAY PROTOKOL (BGP)
Internet Routing
            Gateway merupakan device untuk internet. Gateway lebih mengacu pada peralatan yang menyelenggarakan translasi protokol layer aplikasi diantara berbagai device. Router-router di Internet pada dasarnya diatur secara hirarkis. Router yang digunakan untuk pertukaran informasi diantara Autonomous System dinamakan Router Interior. Router ini memakai Interior Gateway Protocol (IGP) untuk mewujudkan fungsinya. Contoh IGP adalah Routing Information Protocol (RIP). Disamping router diatas, kita juga mengenal gateway eksterior, yaitu gateway yang membentuk bermacam fungsi protokol diantara jaringan-jaringan independen. Router ini memakai Exterior Gateway Protocol (EGP) untuk bertukar informasi antar sistem. Contoh Exterior Gateway Protocol adalah Border Gateway Protocol (BGP).

Border Gateway Protocol (BGP)
            Border Gateway Protocol atau BGP merupakan salah satu jenis routing protokol yang ada di dunia komunikasi data. Sebagai sebuah routing protokol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan. Routing protokol juga pasti dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Sesuai degan namanya, EGP memiliki kemampuan untuk melakukan pertukaran rute dari dan keluar jaringan lokal sebuah organisasi atau kelompok tertentu. Organisasi atau kelompok tertentu tetapi diluar organisasi pribadi sering disebut dengan Autonomous System (AS).
            Routing protokol ini memiliki tingkat skalabilitas yang tinggi karena beberapa organisasi dapat dilayaninya dalam melakukan pertukaran routing, sehingga luas sekali jangkauan BGP dalam melayani para pengguna jaringan

Autonomous System (AS)
            Autonomous System merupakan satu set router yang berada dibawah pengawasan administrasi tunggal. Sedangkan Autonomous System Number (ASN) merupakan nomor unik yang mengidentifikasikan AS. Nomor unik ini diatur oleh ARIN dan tidak bisa memilih secara sembarang atau mengkonfigurasi sendiri. 
            Nomor-nomor AS terbatas karena sangat penting untuk memilah siapa saja yang benar-benar membutuhkan nomor-nomor AS dan siapa saja yang tidak membutuhkan. Dan bagi yang ingin memiliki ASN yang sifatnya tidak dikenal oleh Internet itu sendiri, dapat menggunakan nomor AS yang dicadangkan untuk penggunaan internal yang berada dalam range 64512-65535.

AS-PATH
            Setiap rute disebarkan melalui BGP dengan sebuah nomor AS (AS Number) dari router yang menyelenggarakannya. Rute ini bergerak dari satu Autonomous System (AS) ke Autonomous System (AS) lain sehingga membentuk sebuah alur atau path yang dinamakan AS-Path. Setiap rute akan bermula dari “null AS-Path”, direpresentasikan dengan ekspresi regular “^$”.

Karakteristik BGP
            Kecanggihan dan kerumitan BGP dapat diperjelas dengan beberapa karakteristik kunci. Karakteristik routing protocol BGP:
   * BGP adalah Path Vector routing protocol yang dalam proses menentukan rute-rute terbaiknya
      selalu mengacu kepada path yang terbaik dan terpilih yang didapatnya dari router BGP yang
      lainnya.
   * Tabel routing akan dikirim secara penuh pada awal dari sesi BGP, update selanjutnya hanya
      bersifat incremental atau menambahi dan mengurangi routing yang sudah ada.
   * Router BGP membangun dan menjaga koneksi antar peer menggunakan port TCP nomor 179.
   * Koneksi antar peer dijaga dengan menggunakan sinyal keepalive secara periodik.
   * Kegagalan menemukan sinyal keepalive, routing update, atau sinyal – sinyal notifikasi lainnya
      pada sebuah router BGP dapat memicu perubahan status BGP peer dengan router lain, sehingga
      mungkin saja akan memicu update – update baru ke router yang lain.
   * Metrik yang digunakan BGP untuk menentukan rute terbaik sangat kompleks dan dapat
      dimodifikasi dengan sangat fleksibel.
   * Penggunaan sistem pengalamatan hirarki dan kemampuannya untuk melakukan manipulasi aliran
      trafik membuat routing protokol BGP sangat skalabel untuk perkembangan jaringan di masa
      mendatang.
   * BGP memiliki routing table sendiri yng biasanya memuat informasi prefix – prefix routing yang
      diterimanya dri router BGP lain. Prefix – prefix ini juga disertai dengan informasi atributnya yang
      dicantumkan secara spesifik di dalamnya.
            BGP memungkinkan mamanipulasi trafik menggunakan atribut-atributnya yang cukup banyak. Atribut ini memiliki tingkat prioritas untuk dijadikan sebagai acuan.

Cara Kerja Router BGP
            Routing protocol BGP dapat dikatakan bekerja pada sebuah router jika sudah terbentuk sesi komunikasi denga router tetangganya yang juga menjalankan BGP. Setelah semuanya berjalan dengan baik, maka sebuah sesi BGP dapat bekerja dengan baik pada router. Pembentukan sesei BGP mengandalkan paket-paket pesan yang terdiri dari empat macam:
   * Open Message, merupakan paket pembuka sebuah sesi BGP.
   * Keepalive Message, bertugas untuk menjaga hubungan yang telah terbentuk antar kedua router
      BGP.
   * Notification Message, adalah paket yang bertugas menginformasikan error yang terjadi terhadap
      sebuah sesi BGP.
   * Update Message, merupakan paket pesan utama yang akan membawa informasi rute-rute yang
      ada.

Atribut-Atribut BGP
   * Ada 11 Macam atribut BGP
   * Origin 
   * AS-Path 
   * Next hop 
   * Multiple Exit Discriminator (MED) 
   * Local Preference 
   * Atomic Aggregate 
   * Aggregrator 
   * Community 
   * Originator ID 
   * Cluster List 
   * Weight

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Struktur Jaringan
            Struktur jaringan pada ISP tempat penelitian dilakukan dengan membagi menjadi 2 yaitu border router PC yang mengarah ke Internasional Internet Exchange (IIX) dan mengarah ke Internasional. Kedua router ini dihubungkan dengan sebuah core router.
            Implementasi jaringan ISP ini menggunakan sistem operasi FreeBSD dan Linux Slackware serta aplikasi routing BGP Zebra dan Quagga.
Instalasi Aplikasi Routing BGP Quagga
            Intalasi ini dilakukan pada router yang sudah terinstal sistem operasi FreeBSD 6.1 stable dengan cara menginstal source code Quagga melalui port lalu diinstal. Kemudian aktifkan daemon zebra dan daemon bgpd lalu konfigurasi zebra.conf dan bgpd.conf sesuai jaringan yang dikehendaki.

Instalasi Aplikasi Routing BGP Zebra
            Instalasi aplikasi ini dilakukan pada sistem operasi Slackware v11.00 kernel 2.6.19.1 dengan cara mengkompilasi source code dari Zebra yang didapat dari situs resminya. Sama dengan Quagga, kemudian aktifkan daemon zebra dan daemon bgpd lalu konfigurasi zebra.conf dan bgpd.conf sesuai jaringan yang dikehendaki.
Skenario Pengujian
            Skenario pengujian kinerja PC Router:
* Pengujian dilakukan 5x24 jam berturut-turut.
* Dilakukan pada router IIX dan Internasional yang menjalankan routing BGP
* Pengujian menggunakan tool monitoring cacti untuk mengetahui kondisi lalu-lintas data / bandwith.
* Pengujian dilakukan dengan monitoring CPU Idle untuk mengetahui keperluan resource prosesor

Hasil Pengujian
* Hasil pengujian pada PC router IIX
      rata-rata ping time : 5,2 ms
      rata-rata CPU Idle : 99.28%
* Hasil pengujian pada PC router Internasional
     rata-rata ping time : 740,4 ms
     rata-rata CPU Idle : 96.82%

DAFTAR PUSTAKA
Kodar, Achmad. 2010. "Analisa Dan Uji Kinerja PC Router Yang Menjalankan Protokol Routing Border Gateway Protocol (BGP) Menggunakan Zebra/Quagga". Universitas Mercu Buana, Jakarta

No comments:

Post a Comment